![]() |
Pak Made, Manager House Keeping di Ephilia Resort |
Seyshelles Island - Siapa bilang menjadi tenaga kerja
Indonesia di luar negeri selalu sulit? Banyak kisah yang menceritakan
pengalaman sukses para TKI di luar negeri, dengan gaji yang melimpah
dan jabatan yang prestisius. Inilah yang dialami oleh Made, pria asal
Bali yang memiliki gaji puluhan juta rupiah per bulan.
Jabatan made tak main-main. Dia menjadi Manager House Keeping di Ephilia Resort di Kepulauan Seyshelles. Malang melintang di dunia perhotelan, akhirnya.....
Made 'terdampar' di pulau yang terletak di tengah Samudera Hindia yang sangat terpencil, dan jauh dari peradaban.
"Saya bekerja di sini sudah 8 bulan," kata Made mengawali obrolan usai makan siang bersama rombongan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di resor tempat Made bekerja, Ehilia Resort yang terletak di pulau terbesar di Seyshelles Island, Kamis (14/12/2011).
Tak tanggung-tanggung, dengan jabatannya sekarang, pria yang logat Balinya masih kental ini, mendapatkan gaji US$ 2.800 per bulan. Jika dirupiahkan, tiap bulan Made bisa merogoh kocek tak kurang dari Rp 25 juta. Jumlah gaji tersebut bisa utuh karena selama di Seyshelles, Made mendapatkan fasilitas makan sehari tiga kali, serta tempat tinggal ditanggung oleh tempat dia bekerja.
Made diuntungkan dengan kondisi Seyshelles Islands yang terpencil. Tidak ada mal dan pusat perbelanjaan di sini, sehingga gaji bulanannya tidak terganggu.
Tapi apakah kerasan kerja di sini? "Kerasan karena uangnya," jawab Made sambil tertawa bercanda.
Saat ini, Made membawahi ratusan house keeping di resor mewah tersebut. Bawahannya pun terdiri dari berbagai bangsa. Ada yang berasal dari India, Filipina, keturunan Arab, bule, dan juga ada warga negara Indonesia.
Bicara soal tenaga kerja asal Indonesia di Ephelia Resort, total jumlahnya ada 7 orang, termasuk Made. Sisanya, satu orang asisten Made bernama Johan yang juga lahir dan besar di Bali, namun keturunan NTT. Sementara lima orang lainnya adalah para ahli spa asal Bali dan Yogyakarta, yang semuanya adalah perempuan.
Sebagai asisten Made, Johan gajinya juga menggiurkan. Pria yang yang pernah melalangbuana di beberapa hotel ternama di Indonesia dan Arab Saudi ini saat ini digaji USD 1.000 Per bulan. Gaji tersebut belum termasuk tambahan lainnya, seperti service charge yang jumlahnya bervariasi, rata-rata US$ 150 Per bulan.
Johan yang berpengalaman bertahun-tahun di bidang house keeping ini memutuskan untuk pindah ke Seyshelles Islands lantaran kecewa dengan gaji di dalam negeri yang kurang bagus. "Untuk posisi seperti saya paling digaji Rp 4 juta," keluhnya.
Sementara para tenaga ahli SPA asal Indonesia digaji antara US$ 650-800. Meski lebih kecil dibandingkan dengan Made dan Johan, jika dibandingkan dengan gaji para spa terapis Indonesia, gaji 5 wanita ini masih tergolong tinggi.
Jabatan made tak main-main. Dia menjadi Manager House Keeping di Ephilia Resort di Kepulauan Seyshelles. Malang melintang di dunia perhotelan, akhirnya.....
Made 'terdampar' di pulau yang terletak di tengah Samudera Hindia yang sangat terpencil, dan jauh dari peradaban.
"Saya bekerja di sini sudah 8 bulan," kata Made mengawali obrolan usai makan siang bersama rombongan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di resor tempat Made bekerja, Ehilia Resort yang terletak di pulau terbesar di Seyshelles Island, Kamis (14/12/2011).
Tak tanggung-tanggung, dengan jabatannya sekarang, pria yang logat Balinya masih kental ini, mendapatkan gaji US$ 2.800 per bulan. Jika dirupiahkan, tiap bulan Made bisa merogoh kocek tak kurang dari Rp 25 juta. Jumlah gaji tersebut bisa utuh karena selama di Seyshelles, Made mendapatkan fasilitas makan sehari tiga kali, serta tempat tinggal ditanggung oleh tempat dia bekerja.
Made diuntungkan dengan kondisi Seyshelles Islands yang terpencil. Tidak ada mal dan pusat perbelanjaan di sini, sehingga gaji bulanannya tidak terganggu.
Tapi apakah kerasan kerja di sini? "Kerasan karena uangnya," jawab Made sambil tertawa bercanda.
Saat ini, Made membawahi ratusan house keeping di resor mewah tersebut. Bawahannya pun terdiri dari berbagai bangsa. Ada yang berasal dari India, Filipina, keturunan Arab, bule, dan juga ada warga negara Indonesia.
Bicara soal tenaga kerja asal Indonesia di Ephelia Resort, total jumlahnya ada 7 orang, termasuk Made. Sisanya, satu orang asisten Made bernama Johan yang juga lahir dan besar di Bali, namun keturunan NTT. Sementara lima orang lainnya adalah para ahli spa asal Bali dan Yogyakarta, yang semuanya adalah perempuan.
Sebagai asisten Made, Johan gajinya juga menggiurkan. Pria yang yang pernah melalangbuana di beberapa hotel ternama di Indonesia dan Arab Saudi ini saat ini digaji USD 1.000 Per bulan. Gaji tersebut belum termasuk tambahan lainnya, seperti service charge yang jumlahnya bervariasi, rata-rata US$ 150 Per bulan.
Johan yang berpengalaman bertahun-tahun di bidang house keeping ini memutuskan untuk pindah ke Seyshelles Islands lantaran kecewa dengan gaji di dalam negeri yang kurang bagus. "Untuk posisi seperti saya paling digaji Rp 4 juta," keluhnya.
Sementara para tenaga ahli SPA asal Indonesia digaji antara US$ 650-800. Meski lebih kecil dibandingkan dengan Made dan Johan, jika dibandingkan dengan gaji para spa terapis Indonesia, gaji 5 wanita ini masih tergolong tinggi.
Sumber : detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar