SLIDER dan DROP DOWN MENU

MEMBERITAKAN SITUASI DAN KONDISI TENTANG SELUK BELUK KEJADIAN DI DUNIA DAN DI INDONESIA KHUSUSNYA HOME I INTERNATIONAL I INDONESIA I BALI I BADUNG I KUTSEL I KUTUH BALI I COMPUTER I ENGLISH I WISATA KULINER I TORPEDO IPTEK I AUTOMOTIVE I NEWS I POLITIK I DESIGN I PRODUKSI I SELEBRITI I KESEHATAN I SPORT I SELAMAT MEMBACA & SUKSES !! DIAMBIL DARI SUMBER YANG KREDIBEL DAN KWALIFIED SEHINGGA KEBENARAN BERITA TERJAMIN

2NoPost...Menyajikan artikel-artikel yang terkini dan TERPOPULER... tentang berita-berita yang ada di mancanegara pada umumnya dan di Indonesia khususnya, yang sangat menarik untuk anda baca...........!!!

Jalan Tol Bali Mandara

MANGUPURA, Jalan Tol JDP (Jalan di Atas Perairan) Rute Benoa Den More...
BALI SEAWEED»BLACK POST»DAFTAR ISI»DEDU2NO»FACEBOOK»
DENPASAR»MANCANEGARA»EKONOMI»NASIONAL»WISATA- BALI»

Tiga Hal Bikin Otak Cepat Menyusut

Ilustrasi
KOMPAS.com - Hasil penelitian terbaru menegaskan mengapa Anda harus segera berhenti merokok, mempertahankan berat badan ideal, menjaga gula darah dan tekanan darah.
Menurut studi para ahli, tiga faktor risiko  yakni merokok, diabetes dan obesitas  dapat menyebabkan otak Anda cepat menyusut di usia pertengahan_____
bahkan memicu gangguan mental hingga sepuluh tahun kemudian.
Ini adalah hasil kajian terhadap 1.352 relawan rata-rata berusia 54 tahun dalam penelitan bertajuk Framingham Offspring Study sejak tahun 1971. Para peneliti dari University of California menemukan bahwa merokok, tekanan darah tinggi, diabetes terkait dengan perubahan pembuluh darah yang berpotensi membahayakan otak.
"Kita tak dapat menyembuhkan atau mengobati penyakit penuaan, tetapi mendorong masayarakat memiliki tubuh sehat dan pikiran sehat adalah penting," ungkap Dr. Charles DeCarli direktur UC Davis 'Alzheimer's Disease Center'.
"Masyarakat harus berhenti merokok, mengontrol tekanan darah mereka, mencegah diabetes dan menurunkan berat badan," tambah peneliti yang mempublikasi risetnya dalam jurnal Neurology edisi 2 Agustus 2011.
Dalam studi ini, relawan diharuskan menjalani pemeriksaan tensi, kolesterol dan diabetes. Relawan juga diukur massa tubuh dan lingkar pinggangnya. Mereka kemudian menjalani scan magnetic resonance imaging (MRI) otak dalam selang waktu 10 tahun. Scan MRI yang pertama dilakukan sekitar tujuh tahun setelah pemeriksaan awal faktor risiko.  Peserta yang mengalami stroke dan demensia saat pemeriksaan awal tidak dilibatkan lagi dalam penelitian. Dari hasil scan pertama dan terakhir terungkap, 19 peserta mengalami stroke dan dua lainnya mengalami demensia.
Peserta yang tensinya tinggi menunjukkan hasil penurunan lebih cepat dalam hasil kemampuan otak, yakni tes perencanaan dan pembuatan keputusan. Hal ini berkaitan dengan percepatan lebih tinggi dalam hal kerusakan di daerah pembuluh darah otak dibandingkan mereka yang tekanan darahnya normal.
Mereka yang mengidap diabetes pada usia pertengahan mengalami penyusutan lebih cepat di bagian hippocampus daripada yang tidak punya diabetes.  Mereka yang merokok kehilangan volume otak secara umum dan penyusutan di bagian hippocampus yang lebih cepat dibandingkan nonperokok, serta mengalami kerusakan pembuluh darah di otak yang lebih cepat.
Sementara itu, peserta yang obesitas di usia pertengahan cenderung berada dalam 25 persen peserta yang mengalami penurunan cepat dalam tes fungsi eksekutif. Mereka dengan rasio pinggang-panggul tinggi cenderung masuk di antara 25 persen peserta yang mengalami penurunan volume otak yang lebih cepat.


Sumber : kompas.com








Related Articles



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate