SLIDER dan DROP DOWN MENU

MEMBERITAKAN SITUASI DAN KONDISI TENTANG SELUK BELUK KEJADIAN DI DUNIA DAN DI INDONESIA KHUSUSNYA HOME I INTERNATIONAL I INDONESIA I BALI I BADUNG I KUTSEL I KUTUH BALI I COMPUTER I ENGLISH I WISATA KULINER I TORPEDO IPTEK I AUTOMOTIVE I NEWS I POLITIK I DESIGN I PRODUKSI I SELEBRITI I KESEHATAN I SPORT I SELAMAT MEMBACA & SUKSES !! DIAMBIL DARI SUMBER YANG KREDIBEL DAN KWALIFIED SEHINGGA KEBENARAN BERITA TERJAMIN

2NoPost...Menyajikan artikel-artikel yang terkini dan TERPOPULER... tentang berita-berita yang ada di mancanegara pada umumnya dan di Indonesia khususnya, yang sangat menarik untuk anda baca...........!!!

Jalan Tol Bali Mandara

MANGUPURA, Jalan Tol JDP (Jalan di Atas Perairan) Rute Benoa Den More...
BALI SEAWEED»BLACK POST»DAFTAR ISI»DEDU2NO»FACEBOOK»
DENPASAR»MANCANEGARA»EKONOMI»NASIONAL»WISATA- BALI»

Perang Logistik NATO Jadi Sasaran Empuk

Senin, 12 Desember 2011 | 15:45 

Ilustrasi Demonstrasi
PAKISTAN  - Logistik NATO kini seolah menjadi sasaran empuk serangan-serangan kelompok bersenjata di jalur darat perbatasan Pakistan dan Afganistan. Paling tidak, dalam tempo kurang dari seminggu, sudah ada dua kali serangan. Warta AFP pada Senin (12/12/2011) menunjukkan, sejumlah pria bersenjata membunuh seorang sopir truk NATO. Gerombolan itu juga membakar tujuh truk tangki pembawa bahan bakar minyak (BBM) untuk tentara NATO di Afganistan. Iring-iringan truk tersebut.....

mendapat penyerangan saat kembali ke Karachi dari perbatasan dengan Afganistan. Lokasi penyerangan berada di Kota Dadar, Bolan, yang berjarak 90 kilometer dari barat daya Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan. 
Sementara itu, sampai kini, Pakistan menutup jalur pasokan NATO sejak 26 September lalu lantaran serangan NATO yang membunuh 24 tentara Pakistan.

"Usai melakukan penyerangan, gerombolan itu melarikan diri," kata pejabat polisi lokal, Inayat Bugti. Hingga berita ini diwartakan, belum ada kelompok yang menyatakan diri bertanggung jawab. Tapi, Taliban, sudah sejak lama mengatakan serangan di jalur logistik bertujuan mengacaukan pasokan bagi 14.000 pasukan internasional pimpinan Amerika Serikat di Afganistan.



Sumber : Kompas

Related Articles



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate