Ilustrasi Bentrokan |
MAKASSAR, - Pangdam VII Wirabuana, Mayjen
Muhammad Nizam, memberhentikan aksi saling lempar yang sudah
berlangsung sekitar lima jam antara mahasiswa Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) dengan aparat.....
kepolisian, di Jl Sultan Alauddin Makassar, Jumat (30/03/2012) sekitar pukul 03.00 Wita. Dengan berseragam dan dikawal Polisi Militer (POM) AD, Pangdam VII Wirabuana masuk ke tengah-tengah bentrokan dan meminta aksi saling lempar batu antara polisi dan mahasiswa dihentikan.
kepolisian, di Jl Sultan Alauddin Makassar, Jumat (30/03/2012) sekitar pukul 03.00 Wita. Dengan berseragam dan dikawal Polisi Militer (POM) AD, Pangdam VII Wirabuana masuk ke tengah-tengah bentrokan dan meminta aksi saling lempar batu antara polisi dan mahasiswa dihentikan.
Saat berada di tengah dan mencoba
mendekati barikade pasukan brimob, beberapa mahasiswa yang berada di
belakang masih melempari polisi, sehingga polisi masih melepaskan
tembakan gas air mata ke arah mahasiswa. Tetapi ketika Nizam berada di
tengah-tengah bentrokan, aksi saling lempar batu terhenti.
Setelah
aksi lempar batu berhenti, Nizam meminta Brimob pulang ke markasnya.
Demikian juga dengan mahasiswa diminta untuk membubarkan diri. Setelah
situasi kondusif, muncul Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Syahrul Mamma dan
menyapa Pangdam VII Wirabuana, dan mereka lalu berbarengan menuju
mobilnya masing-masing.
Menurut Nizam, bentrokan harus dihentikan
dan hal ini hanya kesalahpahaman. Nizam tidak berkomentar banyak, namun
dia berharap, Makassar bisa aman dan damai.
"Kami dari TNI tetap akan menjaga keamanan di Makassar," katanya.
Sementara
itu, Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Syahrul Mamma, yang dikonfirmasi
soal beredarnya isu seorang mahasiswa Unismuh meninggal, langsung
membantah. Menurutnya, sampai saat ini tidak ada korban jiwa dalam
demonstrasi BBM di Sulsel.
Sumber : KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar